Berhenti Makan Nasi Bikin Cepat Langsing, Mitos atau Fakta?

Berhenti Makan Nasi Bikin Cepat Langsing
Konon, tak makan nasi bikin tubuh cepat langsing. Bagaimana faktanya?

Pelaku diet biasanya mengurangi nasi demi mencapai berat tubuh ideal. Nasi, terutama nasi putih, dianggap sebagai biang keladi kegemukan. Bagaimana faktanya?

Karbohidrat—salah satu kandungan dalam nasi—merupakan sumber energi bagi manusia, agar dapat menjalankan aktivitas. Setelah dikonsumsi, tubuh akan mengeluarkan hormon insulin untuk membantu proses pembakaran zat tersebut. Tanpa hormon ini, tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik.

Bila Anda tiba-tiba menghentikan asupan karbohidrat, otomatis akan berimbas pada sistem metabolisme tubuh. Mengingat hormon insulin akan tetap dikeluarkan tubuh walau tidak ada karbohidrat.

Akibatnya, tubuh Anda akan kelaparan atau menginginkan makanan terus-menerus. Hal ini kemudian dapat berujung pada keinginan ngemil.

Selain itu, diet tanpa nasi bisa gagal karena mengonsumsi karbohidrat lainnya secara berlebihan atau tidak tepat. Misal, makan kentang goreng sebagai pengganti nasi untuk mendampingi ayam goreng.

Padahal, kalori dalam kentang goreng lebih besar daripada nasi. Jenis karbohidrat lainnya yang juga tinggi kalori adalah roti tawar.

Tapi, jangan patah semangat dulu. Diet tanpa nasi bisa berhasil asal dilakukan dengan benar. Anda juga harus mengurangi asupan karbohidrat lainnya dan menaikkan porsi protein (daging, ikan, telur) serta sayur.

Jangan lupa juga untuk rutin berolahraga. Bisa tiga kali seminggu, selama satu jam setiap latihan. Atau lima kali seminggu, selama setengah jam setiap latihan. Kombinasi diet dan olahraga dapat membuat tubuh cepat langsing.

Jadi, Anda tak perlu menjauhi nasi supaya langsing. Karena yang terpenting adalah porsi dan jenis makanannya.
source:klikdokter


EmoticonEmoticon